• Dipanegara Karate Club

    UKM Dipanegara Karate Club (DKC) STMIK Dipanegara Makassar merupakan unit kegiatan mahasiswa pengembang minat dan bakat, khususnya bagi para mahasiswa kampus STMIK Dipanegara Makassar yang tidak hanya ingin berolahraga namun juga ingin berprestasi dalam bidang Karate. UKM Dipanegara Karate Club (DKC) STMIK Dipanegara Makassar didirikkan oleh Hardi Muchsin, S.Kom., Ririn Krisnasari Seroh, S.Kom., dan Nurlinda Sari, S.Kom., pada tanggal 20 Maret 2003, dan disahkan pada Sidang Umum Kabesma STMIK Dipanegara Makassar periode 2007 – 2008.

  • Kohai Dipanegara Karate Club

    Dipanegara Karate Club berisikan 3 perguruan besar Karate di Indonesia yaitu Inkanas(Shotokan), Inkado(Shotokan), Goju-kai(Goju Ryu). Terbentuk dengan asas kebersamaan, membuat UKM ini menerima segala aliran karate dengan tujuan mengembangkan kebersamaan Karate dalam lingkup organisasi.

  • Dipanegara Karate Club

    UKM ini teroganisir dengan menggunakan struktural Ketua Umum sebagai Komando penggerak organisasi yang dibantu oleh Sekertaris Umum, Bendahara Umum, Divisi Organisasi, Divisi Pendidikan dan Pelatihan, Divisi Hubungan Masyarakat. Selain itu Dipanegara Karate Club juga memiliki Pembina dan MPO (Majelis Pertimbangan Organisasi) dan juga jajaran Pelatih.

Tuesday, October 28, 2014

Shotokan

Gichin Funakoshi (1868-1957) adalah salah satu  master karate yang mengembangkan aliran karateShotokan dalam mengembangkan aliran ini dia dibantu oleh  anaknya yang bernama Gigo yoshotaka funakoshi pada tahun 1906-1945, selain  Gichin Funakoshi ada juga master Karate yang lain seperti kenwa mabuni dan choki mutobo, mereka-mereka inilah  yang memperkenalkan ilmu beladiri karate ke pulau utama Jepang pada tahun 1910-an dan 1920-an. Gigo Funakoshi, lebih banyak berperan mempopulerkan karate dibandingkan orang tuanya Gichin FunakoshiGichin Funakoshi sendiri sering sekali mendemonstrasikan karate di berbagai universitas, termasuk diUniversitas Keio, Universitas Waseda, Universitas hithotsubasi, universitas taTakhusoku, Universitas chuo, Universitas Gakushuin, dan Universitas Hosei. di tempat inilah Funakoshi mengajarkan beladiri karate dan memiliki banyak murid yang  dapat melanjutkan perjuangannya mengajarkan karate Shotokan setelah kematiannya di tahun 1957 hingga kini.

Friday, September 12, 2014

Manfaat Latihan Karate

Karate merupakan olah raga yang memerlukan gerakan seluruh tubuh ke semua arah. Hal tersebut berbeda dengan beberapa cabang olah raga lain yang hanya terfokus pada anggota tubuh tertentu, misalkan tangan saja atau kaki saja. Oleh karenanya, karate merupakan latihan yang tepat bagi yang memperhatian perkembangan fisik secara keseluruhan.

Untuk menyelesaikan satu set latihan karate (dalam hal ini latihan kata) hanya diperlukan waktu satu sampai dua menit. Terlebih lagi, semakin sering kata tersebut dilatih, semakin cepat dan terampil gerakannya, semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu set kata. Hal ini merupakan satu keunggulan lain dari latihan karate, terutama bagi mereka yang -karena kesibukan keseharian- memiliki waktu yang terbatas untuk berolah raga.

Hampir tidak ada olah raga lain yang bisa dipraktekan di setiap tempat dan situasi seperti halnya karate. Kebanyakan olah raga membutuhkan tempat yang luas, atau peralatan-peralatan khusus, atau juga memerlukan orang lain sebagai patner. Karate merupakan olah raga yang paling adaptif, bisa dilakuan dimana saja dan kapan saja. Tidak ada tempat khusus, peralatan khusus, maupun orang lain yang diperlukan sebagai patner. Latihan karate bisa dilakukan di halaman rumah, di dalam rumah, teras, kapanpun dan dimanapun.

20 Filosofi Karate

1. Karate diawali dengan pemberian hormat dan diakhiri dengan pemberian hormat pula.
2. Tak ada serangan pertama pada karate.
3. Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan.
4. Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain.
5. Semangat yang utama, teknik kemudian.
6. Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu.
7. Kecelekaan timbul lantara kecerobohan.
8. Janganlah berpikir bahwa latihan karate cuma bisa di dojo.
9. Mempelajari karate memerlukan waktu seumur hidup dan tak punya batasan.
10. Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi).

Falsafah Karate

1.Rakka (Bunga yang berguguran) Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia bermaksud setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran. 

2. Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air) Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran) perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang, maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang. Sekiranya dilontar batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau itu akan kabur.

Filosofi Karate 
Karate sangat dipengaruhi oleh Filosofi yang harus di pahami dan di mengerti oleh para Sempai(pelatih/instruktur) maupun Kohai (siswanya). Agar mereka mencapai DO (jalan yang sebenarnya). 
Untuk mencapai DO maka para Karateka harus senantiasa memiliki : 
Rei (sikap saling menghormati) 
Meikyo (berpikir positif), 
Muga (berkosentrasi penuh) 
Ushin (melekat pada ajaran), 
Shubaku(senantiasa berhati lembut), 
Tai No Sen (senantiasa memiliki inisiatif), 
Keiko (rajin). 

Friday, August 22, 2014

Jenis Pertandingan Karate

Pertandingan Karate

Pertandingan karate dibagi atas tiga jenis yaitu :

  • Kumite (perkelahian)
  • Kata (jurus)
  • Kihon (peragaan teknik)

Kumite

Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.

Teknik Karate

Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata(jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).

Kihon

Kihon (基本:きほん) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.

Sejarah Karate

Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu: